Alhamdulillah, akhirnya ingat juga password
blog ini. Maklum, sudah sekian lama nggak update blog lagi, karena biasanya
saya hanya membuat postingan kalau ada tugas softskill dari kampus, hehehe… Oke,
pada postingan kali ini saya akan membahas tentang Augmented Reality (AR). Mungkin
diantara teman-teman ada yang bertanya “Apa itu Augmented Reality?”
Augmented
Reality (AR)
atau dalam bahasa Indonesia disebut realitas tertambah adalah teknologi yang
menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah
lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu
nyata (real-time). Benda-benda maya berfungsi menampilkan informasi yang
tidak dapat diterima oleh manusia secara langsung. Hal ini membuat realitas
tertambah berguna sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi
penggunanya dengan dunia nyata. Secara sederhana AR bisa didefinisikan sebagai
lingkungan nyata yang ditambahkan obyek virtual.
AR merupakan variasi dari Virtual Environments (VE),
atau yang lebih dikenal dengan istilah Virtual Reality (VR). Teknologi
VR membuat pengguna tergabung dalam sebuah lingkungan virtual secara keseluruhan, ketika tergabung dalam lingkungan
tersebut, pengguna tidak bisa melihat lingkungan nyata di sekitarnya.
Sebaliknya, AR memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan nyata, dengan
obyek virtual yang ditambahkan atau
tergabung dengan lingkungan nyata. Tidak seperti VR yang sepenuhnya
menggantikan lingkungan nyata, AR sekedar menambahkan atau melengkapi
lingkungan nyata.
Penerapan Augmented Reality dalam berbagai bidang saat ini sebenarnya
sudah cukup luas, contohnya pada bidang pendidikan
seperti skill training, discovery based learning, game based
learning, modeling object, AR-Book dan lain-lain. Ada banyak tools yang dapat
digunakan untuk membuat atau mengembangkan aplikasi Augmented Reality, seperti ARToolKit, FlarToolKit,
NyarToolKit, Open Space 3D, D’Fusion, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar